Deskripsi Blog

A girl who want's a peaceful world :]
It isn't enough to talk about peace, one must believe it. And it isn't enough to believe in it, one must work for it.
- Eleanor Roosevelt

Jumat, 09 Desember 2011

08.12.11


Hari inii, aku ke sekolah kayak biasa, belajar-belajar, istirahat sampe akhirnya pelajarannya Mr. Betty*sebutan dari anak-anak 7B Jay. Ternyataaa, pelajaran Mr. Jay udah abis dan akhirnya kita Cuma nonton filmmmm! Yayyy! Bebas dari belajar! Itu film lamaaa banget, jadi kita ngambil waktu istirahat buat nonton film itu, dan waktu istirahat kita dimundurin.
Kelas 7E *kelasku nonton film itu. Judulnya “The Boy In The Striped Pyjamas”, ada yang tau gak? Itu film yang paling ngenes woy!
Ceritanya gini, waktu jaman dulu, yang jaman perang Nazi lawan Jew (Yahudi), ada anak, namanya Bruno (Asa Butterfield). Ayahnya itu kayak soldier gituu.. Dia sama keluarganya Nazi. Terus, ayahnya ada tugas, jadi terpaksa satu keluarga, termasuk pembantunya *ada beberapa ikut pindah. Mereka pindah ke Berlin. Ternyata, di Berlin mereka bukan tinggal di rumah yang punya mereka sendiri, tapi kayak semacam markasnya tentara Nazi gituu..
Si Bruno kan kesepian, dia gak punya temen disana gara-gara itu markas, bukan rumah yang biasa kita tinggalin atauu komplek. Dia cuma anak-anak sendiri, walaupun begitu, dia punya kakak perempuan yang uumurnya 12 tahun, sedangkan si Bruno umurnya 8 tahun.. Yah agak beda jauh sih..
Pernah si Bruno ngeliat sesuatu dari jendela kamarnya. Dia kira itu peternakan, soalnya ada asap yang keluar dari rumah itu. Si Bruno itu penasaran sampe akhirnya dia nemuin pintu yang tembus ke belakang, dan keluar dari markas itu. Bruno nyoba, tapi yang pertama kali itu ketauan sama ibunya yang kebetulan lagi ada di jendela yang deket sama pintu belakang itu. Yang keduanya, Bruno minta ke letnan yang lagi nyuci mobil ayahnya Bruno buat bikinin ayunan. Si letnan itu teriak ke orang tua yang seorang yahudi, namanya Pavel. Si letnan bilang dengan kasar ke Pavel kalau Bruno mau ayunan. Pavel nuurut dan Bruno ngekor di belakang Pavel ke pintu belakang, dan sampailah mereka di gudang. Bruno ngeliat gudang itu dan nemuin jendela yang bisa diaa lewatin. Abis selesai ngambil ban sama tali tambang buat bikin ayunannya Bruno, mereka balik lagi ke taman tempat asal mereka.
Suatu hari, pas Bruno lagi main ayunan, dia ngeliat asap item itu lagi.. Saking seriusnya Bruno ngeliatin asap itu, dia jatoh dari ayunannya. Untungnya, Bruno ditolong sama Pavel.
Ternyata, dulunya itu Pavel dokter, tapi karena dia Yahhudi, dia ditangkep sama tentara Nazi dan dijadiin kayak budak di markas tentara Nazi.
Bruno udah gak tahan sama perasaan pengen taunya. Untuk ke tiga kalinya, dia pergi ke pintu belakang dan berhasil lolos. Dia masuk ke hutan dan nyampe di tempat yang dia kira peternakan itu. Pas udah nyampe, dia kaget, ada orang, botak yang lagi nunduk dan liat ke arah luar. Pas Bruno datengin, ternyata dia anak-anak. Mereka mulai kenalan. Nama anak itu Schmuel (Jack Scanlon). Mulai dari hari itu, Bruno ngunjungin anak itu.
Untuk mempersingkat cerita..
Aku kiraa, film ini bakal happy ending, tapi ternyata enggak! Karena si Bruno mau bantuin Schmuel buat nyari papanya, Bruno rela masuk ke dalam tempat yang bisa disebut “penjara” buat orang-orang yahudi. Rencananya, Bruno itu mau pindah lagi ke tempat lain, sama ibu dan kakak perempuannya. Tapi Bruno ngacir ke “penjara” itu buat bantuin Schmuel. Bruno masuk dengan pakaian “khas” warga “penjara” itu, yang udah disiapin sama Schmuel. Pas itu, mereka nyari di pondok yang salah. Mereka nyari di pondok orang-orang tua yang mau di bakar. Aku baru nyadar pas Tiara bilang mereka mau di bakar, ternyata asap itu hasil pembakaran manusia! Disana aku mulai merinding. Seharusnya gak boleh ada anak-anak di pondok itu. Tapi tentara—tentara Nazi gak liat dan akhirnya mereka ikut rombongan orang-orang tua itu. Gimana akhir ceritanya yaaaa? Yang tau boleh komentar di bawah sinii, dan yang belum tau, secepetnya nonton film ini! Kisah persahabatan dua anak yang masih bocah, dan persahabatan ini adalah persahabatan yang super erat, dan skayaknya gak bisa dipisahin sampai akhir hayat mereka kalau cerita ini beneran ADA di DUNIA ini. Aku pengen punya temen kayak mereka, selalu berusaha mempertahankan persahabatannya. Dan Alhamdulillah-nya, aku punya temen kayak gituuuuu........... Thanks for all my best friends!!! (Tasya, Nares, Saskia, Didi, Andrea, Farah, Neysa, Prili, Karen, and many more), I love you all like I love my family ♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar