Dalam industri makanan, kemasan merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan karena dapat berpengaruh terhadap kesehatan. Kemasan berfungsi untuk melindungi makanan dari zat kontaminan yang dapat menurunkan kualitas dari produk makanan. Selain itu pada saat ini kemasan dapat menjadi daya tarik konsumen. Seiring berkembangnya berbagai bahan pengemas makanan, maka kita harus lebih selektif dalam memilah jenis kemasan yang akan digunakan.
Hal penting yang perlu di ingat oleh konsumen bahwa kemasan makanan memiliki berbagai fungsi. Fungsi utamanya adalah untuk kesehatan. Tapi selain itu kemasan makanan berfungsi dalam pengawetan, untuk kemudahan, untuk penyeragaman, dan sebagai media promosi dan informasi. Terdapat banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan (yang bersentuhan langsung dengan makanan). Akan tetapi, ada 3 bahan yang sangat berbahaya bila digunakan sebagai kemasan makanan, yaitu :
- Kertas
Sering kita jumpai para penjual makanan (seperti gorengan) menggunakan kertas koran atau majalah untuk membungkus makanan. Pada kertas tersebut terdeteksi adanya kandungan timbal melebihi batas yang ditentukan. Timbal akan masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke jaringan penting dari tubuh manusia seperti ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Orang dewasa yang mengalami keracunan timbal akan mengalami gejala 3P yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan). Sebaiknya mulai sekarang, kita lebih berhati-hati jika membeli makanan yang menggunakan kertas mengandung tinta sebagai pembungkusnya. Makanan yang panas dan berlemak akan mempermudah berpindahnya timbal tersebut ke makanan. - Styrofoam
Dewasa ini styrofoam menjadi bahan yang paling popular dalam bisnis makanan. Bahan styrofoam banyak digunakan karena harganya yang cukup murah. Akan tetapi, riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Meski styrofoam memiliki kemampuan untuk mencegah kebocoran serta dapat mempertahankan bentuk, suhu, dan kesegaran/keutuhan makanan namun residu dalam styrofoam sangat berbahaya. Residu tersebut dapat mengakibatkan gangguan system endokrin dan reproduksi manusia akibat bahan kimia yang bersifat karsinogen yang dapat memicu penyakit kanker. - Plastik tidak tahan panas
Seringkali kita memesan makanan di warung makan atau di pedagang kaki lima dan membungkusnya untuk dibawa pulang ke rumah dalam kantung plastik. Nah, sebaiknya kita waspada karena kemasan plastik yang tidak tahan panas ketika dituangkan makanan berkuah panas, seperti bakso, soto, atau sayuran sop, maka zat-zat kimia plastik yang berbahaya dapat larut dalam makanan. Dan zat-zat berbahaya ini bersifat karsinogen, atau memicu timbulnya penyakit kanker. Oleh karenanya, jika makanan yang Anda pesan dituangkan dalam kemasan plastik, pastikanlah bahwa plastik yang digunakan adalah jenis plastik yang tahan panas. Plastik yang tahan panas biasanya lebih tebal daripada plastik yang tidak tahan panas.
- Tidak beracun
- Kedap air
- Kedap udara
- Anti mikroba
- Mencegah kebocoran produk
- Mudah dibuka atau ditutup
- Mudah dibuang
- Tidak merusak lingkungan
- Memenuhi kebutuhan ukuran, bentuk, dan berat
- Cocok dengan produk pangan yang dikemas
Berikut beberapa jenis plastik yang cukup aman sebagai kemasan makanan.
- Nomor 1
Polyethylene terephtalate (PTE atau PETE), biasa digunakan mengemas air minum, minuman ringan berkarbonasi, jus buah-buahan, minyak goreng, saus,jeli, selai. - Nomor 2
High density polyethylene (HDPE), biasa digunakan untuk mengemas susu, yogurt, dan botol galon air minum - Nomor 4
Low density polyethylene (LDPE), biasa digunakan sebagai plastik kemasan rapat (cling wrap), pengemas roti, makanan beku, dan botol plastik yang dapat ditekan. - Nomor 5
Polypropylene (PP), biasa digunakan untuk mengemas sup, saus tomat, & margarin.
Untuk bahan makanan yang diletakkan dalam wadah box plastik, Anda dapat mengetahui keamanan wadahnya dengan memperhatikan simbol sendok garpu yang tertera dalam box plastik tersebut. Jika terdapat simbol tersebut, maka wadah box itu menggunakan plastik yang food grade. Sebaiknya tidak memanaskan makanan dengan wadah plastik dalam microwave, kecuali jika plastik yang berlabel food grade.
Berikut adalah jenis plastik yg penggunaannya tidak diperbolehkan untuk bahan pangan karena mengandung bahan berbahaya yang dapat berpindah ke makanan.
- Nomor 3
Polyvinyl chloride (PVC atau disebut vinil). Plastik ini sering dibuat cling wrap. Sering juga dipakai untuk wadah kue kering atau cokelat. Ada juga botol plastik yang dapat ditekan (untuk pengeluaran bahan) terbuat dari PVC. - Nomor 6
Polystyrene (PS), sangat dikenal konsumen dalam bentuk kemasan stereofom seperti yang digunakan untuk mengemas buah & sayuran di toko-toko swalayan. - Nomor 7
Jenis plastik lainnya, terutama polycarbonate. Plastik ini mengandung bisphenol-A yg berbahaya & dapat bermigrasi. Plastik ini tahan suhu tinggi. Ada yang menggunakan sebagai botol susu bayi dan alat-alat makan (sendok, garpu, pisau) plastik.
Catering diet Resep Bunda selalu menggunakan bahan kemasan yang aman dalam membungkus makanan. Plastik yang digunakan untuk mengemas makanan adalah plastik yang food grade yang sesuai dengan standar kesehatan. Kesehatan customer adalah prioritas yang utama bagi catering diet Resep Bunda. Salam sehat!
Source: http://www.resepbunda.biz/2012/01/05/kemasan-makanan-sehat-aman-dari-catering-bandung-resep-bunda/
Jangan sembarangan memilih makanan yang memiliki tempat yang tidak aman yaa, nanti bisa sakit lhoo.. Hati-hati. Jaman sekarang, susah dibedain, mana orang yang jujur dan mana yang gak jujur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar