Tipe Peserta Ujian = ??

Halo. Gue baru nemu suatu blog yang sangat misterius dan gue nemuin suatu informasi. Hoho. Gue akan nge-post tentang Tipe Peserta Ujian. Apa yang lo semua pikirin kalau dengerin kata ujian? Pasti lo semua punya pendapat yang beda-beda satu sama lain. Di blog itu, gue nemu tipenya, dan pasti beda dari apa yang lo semua pikirin. Oke, langsung aja.

Pasti lo semua pernah denger orang depan, belakang, samping kanan, kiri, atau serong sekalipun bilang "Woy, nomor 3 apa jawabannya?!". Ya kan? Tenang, lo gak sendiri. Gue juga pernah denger yang kayak gitu. Pasti lo denger  itu di suatu ujian kan? Ujian apa kek, kayak Ujian Sekolah, Semester, Nasional, atau Ulangan Harian juga gak pernah lewat dari kata-kata itu. Ujian itu juga mirip-mirip sama cinta, susah susah gampang. Kalau menurut blog yang gue temuin, Tipe Peserta Ujian itu cuma ada 2, dan gue setuju sama blog itu.

Tipe 1:
YANG GAMPANG MOVE ON.
TPU (Singkatan Tipe Peserta Ujian) yang satu ini kemungkinan besar bakal nyelesain Ujian dengan cepet.... Kenapa begitu?
Karena, kalau dia nemuin soal yang susah, dia akan langsung Move On/pindah ke soal yang lain yang lebih gampang. Dia gak akan stuck in the moment *eh, bukan. Dia gak akan stuck di soal yang itu itu aja, garuk-garuk, gambar-gambar, dll. Dia gak akan frustasi dengan soal yang sama gak maju-maju. Sama kayak cinta, dia bisa ngelupain mantan. Daripada bikin dongkol? Mendingan biarin aja. Yang lalu, biarinlah berlalu. Hidup ini kan gak ngeliat ke belakang, tapi liat ke depan.

Tipe 2:
YANG SUSAH MOVE ON.
TPU yang ini susah banget kayaknya buat berpindah dari satu soal ke soal yang lain. Emang sih, harus usaha, tapi ini tuh usahanya bukannya pekerjaannya selesai, malah gak selesai-selesai. karena bingung, akhirnya dia ngapain coba? Tengak tengok kanan kiri kerjaannya gak selesai-selesai. Akibatnya? Waktu kebuang sia-sia. Kayak cinta juga kan? Mantan lo bikin dongkol masih aja lo inget-inget.

Gimana? Mana yang lo pilih? GAMPANG atau SUSAH move on? Gue sih, mending yang Gampang. Ngapain mikirin yang susah kalau ada yang gampang? Kenapa mikirin yang bikin dongkol kalau ada yang gak bikin dongkol? Pilihan lo?

Sekian, Raissa
Sumber: Coba klik disini, siapa tau bantu.